Daftar Isi | Pidato Perpisahan | Pidato Sambutan | Pidato Inggris | Pidato Sunda | Video Aneh | Video Lucu |

Rabu, 02 Juni 2010

Contoh Naskah Pidato AIDS HIV Aktivis Perempuan | Penanggulangan Penyakit AIDS HIV




Contoh naskah pidato ini silahkan Anda Copypaste tanpa harus minta ijin terlebih dahulu dari saya. Mudah sekali caranya dan Anda tidak perlu repot mengambilnya.

Saya mendapatkan Contoh naskah pidato ini dari hasil browsing di internet. Tetapi banyak pula Contoh naskah pidato yang sudah saya buat sendiri dan tersebar di beberapa blog.

Coba cara ini!!
Buka MsWord - lalu copy paste ke dalam Ms Word yang telah Anda buka.

----------------------------
Inilah Contoh Naskah Pidato AIDS HIV Aktivis Perempuan Anda
Dengan judul : Penanggulangan Penyakit AIDS HIV

Contoh Naskah Pidato AIDS HIV Aktivis Perempuan ini merupakan pidato
pada pembukaan Pertemuan Nasional HIV & AIDS di Surabaya.

Inilah contoh pidatonya.

Dengan hormat,

Bersama ini kami sampaikan naskah pidato Baby Rivona Nasution, aktivis
AIDS perempuan pada pembukaan Pertemuan Nasional HIV & AIDS di Surabaya
pada 4 - 8 Pebruari lalu. Semoga bermanfaat.

Tantri Yuliandini
Communications Associate
UNAIDS Secretariat
MENARA THAMRIN, 10th Fl
Jl. M. H. Thamrin Kav. 3, Jakarta 10250
Indonesia

Phone: (+62-21) 314 1308 ext. 412
Fax : (+62-21) 390 7569

"UNAIDS is dedicated to preventing the transmission of HIV, reducing the
suffering caused by HIV/AIDS, and countering the impact of the pandemic
on individuals, communities and societies."

Sambutan oleh Aktivis Perempuan
Yang Terpengaruh Dengan HIV dan AIDS

Oleh : Baby Rivona Nasution

Yang saya hormati:

Bapak Menkokesra
Ibu Sekertaris KPA Nasional
Kepada semua hadirin sekalian

Assalammualaikum wr wb

Ijinkan saya memperkenalkan diri, nama saya Baby Rivona , saya datang dari Banda Aceh, Propinsi Nanggroe Aceh Darusalam. Saya seorang yang hidup dengan HIV/AIDS, yang saat ini bekerja di Lembaga Medan Aceh Partnership. Pada kesempatan yang berbahagia ini ijinkan saya
menyampaikan aspirasi dan harapan saya.

Beberapa kemajuan signifikan kita rasakan saat ini, tersedianya obat ARV dengan subsidi penuh dari pemerintah baik lini 1 maupun lini 2. Sudah tersedia 103 RS memberikan pelayanan pengobatan ARV di 32 propinsi. VCT semakin mudah diakses di berbagai propinsi. Sampai Desember 2006 sekitar 6900 odha telah mengkonsumsi obat ARV, jumlah ini memang masih dibawah target pemerintah yaitu 12.000 odha sampai Desember 2006.

Sejak ditemukannya kasus AIDS pada tahun 1987, berarti sudah 20 tahun kita menghadapi masalah HIV/AIDS di Indonesia. Namun upaya penanggulangan HIV/AIDS belum optimal. Gambaran masyarakat terhadap HIV/AIDS masih berupa momok yang mematikan dan menakutkan. Sehingga pengucilan terhadap odha masih terjadi dimana-mana. Walaupun sudah
banyak dokter yang dilatih dan siap membantu tetapi masih sering ditemukan tenaga- tenaga medis lain yang belum siap memberikan pelayanan dukungan, pengobatan dan perawatan yang baik terhadap odha. Kesadaran terhadap kewaspadaan universal juga masih rendah dibanyak tempat layanan kesehatan.

Kami sangat berterimaksih telah tersedianya obat ARV namun disayangkan masih banyak dokter -dokter yang kurang menguasai prosedur operasional dalam penanganan ARV baik untuk dewasa dan anak, infeksi oportunistik, co infeksi dan penegahan penularan dari ibu ke anak. Termasuk menangani efek samping, kombinasi obat, informasi tentang kepatuhan, mendeteksi dini kemungkinan resistensi. Obat ARV untuk dewasa dan anak masih terbatas di ibukota propinsi saja, melihat lemahnya sistem penyaluran obat ARV sehingga akses dan distribusi obat masih sering bermasalah. Hal ini berdampak sering terjadi kepanikan dari odha akan terjadinya putus minum obat. Di sisi lain, melihat obat ARV sebahagian besar masih tersedia di tingkat ibukota propinsi, hal ini sangat menyulitkan odha yang bertempat tinggal di kabupaten.

Dengan keluarnya Perpres no 75 tahun 2006 baru - baru ini, menunjukkan kemajuan yang berarti dimana mempunyai sekretariat KPAN yang kuat dan berkomitmen, KPAN saat ini sedang merevisi Strategi nasional periode 2007-2010, mengembangkan Rencana Aksi Nasional dan Anggaran. Hal ini akan sangat membantu mengoptimalkan upaya penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia sehingga para stakeholder tidak berjalan sendiri-sendiri lagi dan semua upaya penanggulangan seharusnya mengacu pada Rencana Aksi Nasional. Hal ini erat kaitannya dengan tema pertemuan nasional saat ini adalah "Menyatukan langkah untuk memperluas respon".

Kemajuan signifikan KPAN belum diikuti sebahgian KPAP dan khususnya ditingkat kabupaten dan kota dimana belum ada sekretariat, staf yang full time, belum ada renstra, pokja, perda dan anggaran. Komitmen sebahagian besar KPA ditingkat propinsi dan kabupaten dan kota masih
bersifat individu.

Kontribusi Lembaga donor banyak membantu upaya penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia sehingga mampu mengerakkan keterlibatan aktif masyarakat mengambil peran berarti dalam penanggulangan HIV/AIDS di daerahnya masing - masing.

Dukungan ini dapat mampu membuat masyarakat melakukan perubahan. Walaupun dukungan ini belum mencakup seluruh propinsi di Indonesia. Dengan segera selesainya Rencana Aksi Nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan dan duplikasi dukungannya di berbagai daerah.

Pemerintah seharusnya berkewajiban dalam mendukung pemberdayaan masyarakat dengan dukungan teknis dan dana, dan tidak menggantungkan kepada lembaga donor yang sewaktu-waktu akan selesai mendukung di Indonesia.

Tantangan dalam penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia salah satunya karena hanya sebagian propinsi yang mempunyai anggaran dana dari APBD dan sedikit sekali kabupaten dan kota yang mempunyai anggaran APBD.

Kelihatannya DPRD belum merasa perlu mendukung anggaran dana tersebut. Ini menunjukkan ketidak seriusan wakil rakyat tersebut dalam memandang persoalan HIV/AIDS di daerahnya.

Dengan berbagai tantangan yang kita hadapi sampai saat ini menunjukkan perlunya peran aktif dari berbagai stakeholder untuk meningkatkan peran dan tanggung jawabnya, dibutuhkan kerjasama secara setara dan saling mendukung.

Saya melihat teman-teman odha dan ohidha serta aktivia lainnya telah mengambil peran penting dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia.Walaupun masih rendahnya dukungan yang berarti dari berbagai pihak dalam pemberdayaan dan keterlibatan kami dalam berbagai tahap penanggulangan. Kami dengan sukarela, dengan segala keterbatasan kemampuan kami baik pengetahuan, ketrampilan dan dana kami tetap dengan penuh semangat dan komitmen yang tinggi sebagai bagian dari masyarakat untuk terus berjuang dalam epidemi ini.

Para hadirin sekalian, mohon di ingat, kami bukan hanya angka-angka yang Anda bicarakan, kami adalah orang-orang yang mampu memutuskan rantai penularan HIV tetapi bukan berarti ini menjadi tanggungjawab kami saja. Ini adalah tanggung jawab kita bersama.

Libatkan kami! Libatkan dengan berarti! Jangan hakimi kami! Kami bukan musuh, kami bukan bagian dari masalah tapi kami bagian dari penyelesaian masalah!

Kepada semua stakeholder, tanya kami, apa yang kami butuhkan, ajak kami dalam merencanakan, dengarkan suara kami dalam mengambil keputusan. Kalau kami belum mempunyai kemampuan pengetahuan dan ketrampilan, bantu kami dalam meningkatkannya, maka penanggulangan ini akan berhasil.

Perjuangan kami membuahkan hasil, dimana saat ini sudah banyak odha dan ohidha terlibat dalam penanggulangan di daerahnya masing - masing baik secara individu maupun kelompok. Saat ini sudah terbentuk lebih dari 100 kelompok dukungan sebaya di Indonesia. Baik kelompok odha dan ohidha, kelompok orang tua yang mempunyai anak odha, kelompok odha waria, perempuan, gay dan IDU. Kelompok ini berada di 51 kabupaten/kota di 28 propinsi. Melalui kelompok, setidaknya sekitar 3000 odha telah mengambil peran dalam penanggulangan di daerahnya minimal melakukan dukungan sebaya.

Baru dua hari yang lalu terbentuk dan disahkan jaringan Odha dan Ohidha Perempuan di Indonesia bernama Ikatan Perempuan Positif Indonesia yang disingkat IPPI oleh beberapa odha dan ohidha di berbagai propinsi, selamat dan sukses untuk IPPI.

Kami sudah buktikan peran kami. Kami sadar ini belum optimal. Kami sadar masih banyak kekurangan. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, dukung kami! Libatkan kami secara setara dan berarti!

Kami menekankan kepada pemerintah pusat agar mempunyai kepemimpinan yang
kuat terutama dalam koordinasi.

Kami menekankan kepada pemerintah daerah agar Perpres no 75 tahun 2006 segera dilaksanakan secara nyata, anggarkan dana untuk KPAD sehingga peran dan fungsinya berjalan.

Kami menekankan kepada Departemen kesehatan agar layanan kesehatan masyarakat diutamakan dengan membangun sistem kesehatan yang kuat dan jelas, anggaran dana yang cukup. Kami berharap agar dukungan obat ARV dapat terus disubsisi dengan mendekatkan layanan dukungan, pengobatan dan perawatan termasuk ARV ditingkat puskesmas dan menjadi pelayanan satu atap dengan TB dan program harm reduction seperti methadone dan
pertukaran jarum suntik steril.

Kami berharap agar lembaga donor terus mendukung kami, karena kami sangat membutuhkannya tetapi tempatkan kami secara sejajar dan jangan jadikan kami sekedar target program. Jadikan kami mitra kerja sejajar.

Kepada Anggota Dewan yang terhormat, dukung kami dan dukung pemerintah. Pemerintah butuh dana, karena permasalahan HIV/AIDS tidak selesai dengan bicara saja perlu aksi.

Kepada Tokoh Agama dan Masyarakat, kita semua manusia yang punya harkat dan martabat yang sama, hanya Tuhan yang dapat menilai dan menghakimi, mohon jangan kaitkan HIV/AIDS dengan isu moral, karena ini masalah kesehatan. Ayo bicarakan HIV/AIDS ditengah-tengah umat kita, jangan biarkan lebih banyak umat-umat kita terinfeksi HIV/AIDS. Dukunglah orang
yang sudah terinfeksi karena kami juga manusia sebagai mahluk Tuhan.

Kepada teman - teman odha mari kita tingkatkan peran serta kita dengan memberdayakan diri, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, melindungi orang lain agar tidak tertular, jaga kesehatan dan tetap semangat! Bagi teman-teman odha yang sudah minum obat jangan lupa diminum obatnya.

Terima kasih.

(Baby Rivona Nasution dari mail-archive.com).

Dapatkan Contoh naskah pidato lainya disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar